Bermodal 2M, Vedi Mengolah Sampah Kaleng
Sabtu, 26 Mei 2012 15:07:43 | Written by Berita5
Sabtu, 26 Mei 2012 15:07:43 | Written by Berita5
B5, MAJALENGKA - Pada umumnya
masyarakat menganggap barang bekas adalah barang yang tidak berharga,
sudah tidak bernilai dan dibuang begitu saja sebagai sampah. Namun hal
itu tidak berlaku bagi Seniman asal Majalengka, Vedi Sumantri seorang
Seniman sekaligus Arsitektur lulusan ATA Yogyakarta yang
Suluhsindangkasih temui di kediamannya yaitu di Rumah Kreatif Dasi
Putih, menyulap sampah menjadi barang berharga kembali ditangannya,
salah satunya kaleng bekas, Vedi mengolah limbah kaleng bekas tersebut
menjadi barang-barang yang punya nilai jual, seperti : Celengan, Vas
Bunga, Tempat menyiman alat tulis, Tempat duduk dan lain-lain.
Adapun cara mengolah sampah kaleng ini menjadi barang-barang yang punya nilai jual sangatlah mudah dan bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya orang dewasa, anak-anakpun bisa diajarkan. Mula-mula sampah kaleng dibersihkan, diberi cat dasar putih, dilukis sesuai gambar yang diinginkan, diwarnai dan terakhir dikasih sentuhan untuk memperbagus hasil gambar sebagai finishing.
Ide mengolah limbah sampah kaleng ini muncul selain peduli terhadap lingkungan, sampah kaleng juga bila diolah bisa punya nilai jual, “Proyek ini saya namakan P3SK yaitu Pertolongan Pertama Pada Sampah Kaleng dan modalnya sangat besar sekitar 2M” tutur vedi sedikit bercanda.
Ternyata modal 2M bukanlah nilai rupiah yang berarti 2 Milyar rupiah, namun 2M yaitu Mulung jeung Menta (Bahasa Sunda), dengan arti bahwa 2M itu cukup dengan memungut dan meminta pada masyarakat yang sudah tidak membutuhkannya dan hendak membuangnya begitu saja.
Kemudian ide mengolah sampah kaleng menjadi barang berharga ini Vedi sosialisasikan pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat juga menyadari bahwa tidak semua barang yang sudah tidak terpakai adalah sampah, contohnya beberapa pekan lalu Vedi mengenalkan proyek P3SK ini pada salah satu desa di Kecamatan Jatitujuh, warga setempat diundang dan antusias menyambut kedatangannya.
Vedi menjelaskan, di Jatitujuh dirinya memberi pengarahan tentang pengolahan sampah kaleng tersebut serta langsung mempraktekkanya bersama warga. Tanggapan mereka sangat senang tentang pengolahan sampah kaleng tersebut. “Mereka yang saya undang dalam acara P3SK semuanya sangat senang dan turut serta menggambar dan mewarnai kaleng-kaleng bekas yang sebelumnya dikumpulkan, baik anak-anak maupun orang dewasa semuanya ikut menggambar dan mewrnai kaleng-kaleng bekas tersebut” tutup Vedi. (San)
Adapun cara mengolah sampah kaleng ini menjadi barang-barang yang punya nilai jual sangatlah mudah dan bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya orang dewasa, anak-anakpun bisa diajarkan. Mula-mula sampah kaleng dibersihkan, diberi cat dasar putih, dilukis sesuai gambar yang diinginkan, diwarnai dan terakhir dikasih sentuhan untuk memperbagus hasil gambar sebagai finishing.
Ide mengolah limbah sampah kaleng ini muncul selain peduli terhadap lingkungan, sampah kaleng juga bila diolah bisa punya nilai jual, “Proyek ini saya namakan P3SK yaitu Pertolongan Pertama Pada Sampah Kaleng dan modalnya sangat besar sekitar 2M” tutur vedi sedikit bercanda.
Ternyata modal 2M bukanlah nilai rupiah yang berarti 2 Milyar rupiah, namun 2M yaitu Mulung jeung Menta (Bahasa Sunda), dengan arti bahwa 2M itu cukup dengan memungut dan meminta pada masyarakat yang sudah tidak membutuhkannya dan hendak membuangnya begitu saja.
Kemudian ide mengolah sampah kaleng menjadi barang berharga ini Vedi sosialisasikan pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat juga menyadari bahwa tidak semua barang yang sudah tidak terpakai adalah sampah, contohnya beberapa pekan lalu Vedi mengenalkan proyek P3SK ini pada salah satu desa di Kecamatan Jatitujuh, warga setempat diundang dan antusias menyambut kedatangannya.
Vedi menjelaskan, di Jatitujuh dirinya memberi pengarahan tentang pengolahan sampah kaleng tersebut serta langsung mempraktekkanya bersama warga. Tanggapan mereka sangat senang tentang pengolahan sampah kaleng tersebut. “Mereka yang saya undang dalam acara P3SK semuanya sangat senang dan turut serta menggambar dan mewarnai kaleng-kaleng bekas yang sebelumnya dikumpulkan, baik anak-anak maupun orang dewasa semuanya ikut menggambar dan mewrnai kaleng-kaleng bekas tersebut” tutup Vedi. (San)
Menyulap Sampah Kaleng menjadi Rupiah ( Kisah Sukses )
Reviewed by
begreengeneration
on
19.13
Rating:
ini ni, bisa jadi peluang untuk ibu-ibu rumah tangga berkarir...
BalasHapus